Tak pernah terfikirkan sebelumnya tentang apa yang baru saja aku alami bersama istri tercinta. Semua hal yang tak pernah disangka-sangka, tiba-tiba saja terjadi dan mengejutkan kami. Bagaimana tidak, sebulan yang lalu kami mendapatkan khabar bahwasannya kami telah diberi rejeki dan kepercayaan oleh TUHAN. Dengan karunia seorang anak dalam kandungan istri saya yang menurut keterangan dokter. Berusia 5 minggu 5 hari. Tapi kemudian ketika kami kembali kedokter untuk checkup rutin. Tiba-tiba sama melihat perubahan dari wajah sang dokter saat memeriksa kondisi anak kami. Yang akhirnya dengan agak sedikit hati-hati, sang dokter mengabarkan kepada kami bahwasannya anak kami dalam kandungan saat itu. Telah meninggal dunia, dalam penjelasannya diterangkan bahwa saat pemeriksaan sang dokter tidak mendapatkan detak jantung anak kami. Yang seharusnya ada untuk bayi dalam kandungan usia 10 mingguan. detak jantung anak kami seharusnya sudah terdengar dan terlihat saat di USG. Meski pun sedikit dan kecil.
Betapa terkejut kami berdua mendengarkan penjelasan sang dokter. Ditambah lagi ketika sang dokter menjelaskan bahwa perkembangan bentuk bayi kami saat itu tidak wajar. Entahlah saya sendiri tidak terlalu mengerti bagaimana seharusnya bentuk bayi pada usia 10 minggu. Setelah lama berbicara dengan dokter. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk minta waktu 1 minggu sebelum kami melakukan Kuret atau operasa D&C dalam istilah mereka di rumah sakit.
Setelah bertanya kepada keluarga dan mencoba mencari info di internet. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari pendapat dari dokter lain. Karena berdasarkan info yang saya dapati, kemungkinan untuk tetap memiliki anak masih bisa didapatkan. Meski dokter mengatakan anak kami sudah tiada, karena tidak terdeteksi detak jantungnya. Atau dalam istilah medis Blighted Ovum. Dan hasil yang kami dapati dari dokter kedua masihlah sama. Dan kami akhirnya berpasrah kepada apapun yang terjadi. Dan dalam diri saya sendiri ada ketakutan ketika dokter pertama mengatakan bahwa bentuk anak kami tidak wajar dalam perkembangannya. Jika kami paksakan, saya takut akan terjadi hal-hal yang lebih tidak kami inginkan.
Kami berdua sebenarnya merasakan kesedihan yang lumayan dalam selain shock. Kami berdua mulai bertanya-tanya, tentang apa sebab, bagaimana terjadi, salah siapa? Dan masih banyak pertanyaan lain dalam hati dn fikiran kami. Namun pada akhirnya kami mencoba untuk ikhlas, karena sebelumnya saya memang sempat mengalami flek pada 3 hari sebelum check up ke dokter. Dan saat itu, saya sudah memasrahkan semua yang akan terjadi. Yang terjadi maka terjadilah. Hanya Tuhan Yang Mengetahui Mana yang terbaik untuk kami semua.
Meski demikian, untuk beberapa saat kami berdua terus berfikir dan menyalahkan diri kami sendiri. Karena kami kurang bisa menjaga amanat dari TUHAn dengan baik. Dan pada akhirnya kami menyadari kekhilafan kami, dan bagi kami beruda,anak kami yang telah tiada. Adalah anak yang telah TUHAN hadirkan untuk kami sebagai anak yang mengingatkan kami.
Ya, selama kehamilan anak kami ini. Ada banyak hal yang berbeda yang ada di antara saya dan istri. Yang mana kami berdua khilaf, dan kurang bisa menghargai satu sama lai. Dan sedikit cenderung terlalu PE-DE. Mentang-mentang yang sekarang ini adalah anak ke dua. Dan saat itu kami pikir kondisi sang bayi dan istri saya akan berbeda, jauh lebih kuat. Dari semua hal yang kami ambil hikmahnya, kami menyadari sepenuhnya. Bahwa ini adalah semata karena TUHAN MENCINTAI KAMI BERDUA. Dan ujian yang telah diberikan kepada kami adalah salah satu bentuk untuk mengingatkan khilafan kami.
Dan endingnya, kami berdua mulai merubah sikap kami satu sama lai, mulai bisa lebih bersabar dan saling menghargai. Dan dari itu semua, anak kami yang pertama lebih bisa kami berikan suasana dan perhatian yang lebih baik…
Dan bagi sapa saja yang saat ini telah diberikan karunia, kepercayaan dan rejeki dari TUHAN seperti kami. Semoga sobat semua bisa lebih berhati-hati dalam menjaga bayinya. Hati-hati saat berhubungan, kalo bisa untuk kehamilan dalam usia muda berhenti sampe usia bayi sekitar 3-4 bulan. Berhati-hati juga untuk menjaga perasaan pasangan satu sama lain, biasanya diharapkan agar suami lebih bisa bersabar. Buatlah selalu sang istri itu senang dan banyak tertawa. Jika terjadi flek pada mas kehamilan, ada baiknya anda menyimpan no telp dokter anda. Sehingga setiap saat terjadi anda akan mendapatkan tindakan yang baik yang seharusnya dilakukan dari dokter anda. Dan ada baiknya untuk BedRESt, istirahat total.jangan melakukan kegiatan apapun, kalo perlu ijin kerja selama mungkin. Sampai kita keadaan anda membaik. Dan cobalah untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk mengetahui mengenai kehamilan.sehingga anda tidak panic dalam menghadapi setiap hal yang terjadi.
Terima kasih ya, RABB…atas segala CINtA-MU
0 comments:
Posting Komentar
Komentar anda disini